FRAKSI Desak Jokowi Copot Tito Karnavian dari Jabatan Kapolri
KABARINDOnews
– JAKARTA, Sekretaris Jenderal Front Gerakan Aktivis
Indonesia (FRAKSI) Andi Awaluddin Mangantarang meminta klarifikasi Kapolri Tito
Karnavian terkait sebuah video yang belakangan menjadi viral.
Video itu
menampilkan pidato Tito di Pondok Pesantren Annawawi, Serang, Banten, 8
Februari 2017. Dalam video itu, Kapolri melontarkan pernyataan yang seolah
mengesampingkan ormas islam di luar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kapolri
dalam video tersebut Kapolri seolah mamantik dan membuat situasi panas apalagi
ini jelang tahun politik, seharusnya kapolri justru menjadi pengadem
(mendinginkan suasana) selaku aparat Polri apalagi pucuk pimpinan tertinggi
dalam korps Tribrata tersebut,
“Kami
menyarankan agar pak Tito untuk kembali membuka lembaran sejarah dan belajar
kembali sejarah perjuangan bangsa ini, karena jika benar pernyataan seperti ini
tidak layak diucapkan seorang aparat hukum apalagi posisinya selaku orang nomor
satu di institusi kepolisian, karena hal-hal seperti ini berpotensi memancing
suasana tidak kondusif apalagi jelang tahun politik, yang seharusnya seorang
kapolri justru mampu menjaga stabilitas politik nasional,” tegas Andi Awaluddin
Lebih
lanjut, Awal menilai video Tito yang viral itu sangat provokatif dan menyimpang
dari fakta sejarah tentang ormas Islam di Indonesia. Dia mengkritik pernyataan
Tito dalam rekaman video itu yang menafikan keberadaan dan peran ormas Islam di
Indonesia selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
“Sekali
lagi jika video itu benar, saya heran kok Pak Tito bisa pidato yang provokatif
dan ahistoris. Sulit ditolerir jika Kapolri jadi pelontar isu SARA
dan hate speech. Tapi kalau tidak paham sejarah sih dapat dimaklumi,
toh Pak Anton Charliyan juga ketika tampil di ILC tidak tahu anggota-anggota
Panitia Sembilan, saya berasumsi berarti sistem pendidikan yang ada di
Kepolisian pada saat mereka dibentuk dan dididik menjadi Bhayangkara negara
perlu di pertanyakan, kasian jika para jenderal pengetahuan sejarahnya seperti
itu sehingga ngomongnya ngelantur tidak jelas yang ada bukan menangkap
provokator malah jadi provokator,” jelasnya lagi
Awal
menuturkan, banyak mendapat masukan dari masyarakat agar melalui DPR untuk
mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Tito dari jabatannya sebagai
Kapolri. Menurutnya, pernyataan Tito dalam rekaman video itu merupakan
kesalahan sangat fatal dan jauh dari kepantasan seorang pengayom masyarakat
termaksud pengayom semua elemen ormas,
“Jadi,
kami dengan ini juga menyatakan sikap tegas dan mendesak presiden Jokowi untuk
mencopot Kapolri, meminta DPR melakukan pemanggilan dan hearing terhadap
kapolri mengklarifikasi hal ini. Tahun ini, tahun politik tentu harusnya
kapolri yang menjaga stabilitas politik nasional, bukan malah menjadi pemantik
situasi gaduh, terlalu mahal institusi polri harus tercoreng oleh perilaku
oknum seperti ini, ada baiknya Kapolri Tito Karnavian dicopot saja, Polri tidak
kekurangan SDM yang lebih baik dan mumpuni,” tutup Awal memberikan pernyataan
Pers melalui surat elektronik Pada Sabtu 3 February 2018.[IG/KIN]
Sumber.LINTAS
NASIONAL.com
No comments
Silahkan berkomentar di kolom sini :